MAKALAH PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
MEMAHAMI PERKEMBANGAN
EMOSIONAL ANAK SEKOLAH DASAR
DI SUSUN OLEH :
IKA SEPTIANA WAHYUNINGRUM (
1401412599 )
ROMBEL 1E
PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkah dan karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan
Emosional pada Anak Sekolah Dasar untuk memenuhi tugas Psikologi
Perkembangan.
Makalah ini selain untuk memenuhi
tugas individu Psikologi Perkembangan juga dimaksudkan sebagai bahan bacaan
bagi pembaca, khususnya calon guru SD agar dapat mengetahui dan memahami tahap
– tahap perkembangan emosional
anak Sekolah
Dasar yang kemudian akan berguna pada saat mengajar di Sekolah Dasar.
Penulis sadar dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap
kritik dan saran dari pembaca.
Desember
2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Emosi,di dalam
kehidupan sehari-hari sering terdengar istilah tersebut. Tindakan seseorang
senantiasa dipengaruhi oleh keadaan emosinya.Dan dalam situasi tertentu,
kadang-kadang emosi jauh lebih berpengaruh dari fungsi jiwa yang lain. Emosi
ini berkembang sejak manusia dilahirkan. Sikap emosi seseorang biasanya
ditujukan pada sesuatu yang ada disekitarnya baik itu kehidupan di rumah,
sekolah, ataupun masyarakat. Apabila seseorang kurang dapat mengontrol
emosinya, kadang – kadang hal ini dapat menimbulkan tindakan – tindakan
negatif.
Cara
melampiaskan emosi masing-masing orang berbeda.Pada saat usia kanak-kanak cara
melampiaskan emosi biasanya berupa tangisan. Dengan menangis anak menunjukkan
adanya ketidakstabilan emosi, menangis dapat mengandung banyak arti, bisa
berarti takut, sedih,marah, gelisah, lapar, dan lain – lain. Kebanyakan siswa
Sekolah dasar masih belum bisa mengontrol emosinya sendiri, hal ini dapat
menimbulkan tindakan – tindakan negatif dari si anak.
. Di Indonesia
tidak sedikit kasus-kasus yang melibatkan anak-anak usia Sekolah Dasar, seperti
kasus pencurian, pelecehan seksual, perkelahian bahkan kasus penusukan yang
terjadi belakangan ini. Mengapa bisa terjadi hal seperti itu?
Sebagai calon
pendidik, terutama pendidik Sekolah Dasar, dimana kita dituntut untuk memahami
perilaku dan perubahan-perubahan pada anak, kita juga harus dapat memahami
perkembangan – perkembangan yang terjadi pada anak didik. Seperti perkembangan
mental, emosi, tingkah laku anak, dan lain – lain. Hal ini juga sebagai salah
satu upaya agar kasus – kasus seperti
diatas tidak terjadi lagi pada anak Sekolah Dasar. Anak yang mengalami hambatan perkembangan emosi, dapat
menimbulkan kesulitan dalam belajar, terutama gangguan emosi yang tida
menyenangkan yang bersifat negatif seperti contoh kasus diatas.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1) Apa itu perkembangan dan
perkembangan emosional?
2) Bagaimana karakteristik
perkembangan emosional anak SD?
3) Faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi perkembangan emosional anak SD?
4) Bagaimana peran guru dan
orang tua dalam perkembangan emosional anak Sekolah Dasar?
5) Bagaimana cara mengontrol
emosional anak SD?
C. TUJUAN :
1) Mengetahui definisi
perkembangan dan perkembangan emosional
2) Mengetahui karakteristik
perkembangan emosional anak SD
3) Mengetahui faktor-faktor
yang memengaruhi perkembangan emosional anak SD
4) Mengetahui peran guru dan
orang tua dalam perkembangan emosional anak Sekolah Dasar
5) Mengetahui cara mengontrol emosional
anak SD.
BAB II
ISI
A.
DEFINISI PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL
v Pengertian Perkembangan
Anak sekolah
dasar merupakan individu yang sedang berkembang . Setiap anak Sekolah Dasar,
sedang dalam perubahan. Baik dalam perubahan fisik,emosional, maupun mental ke arah
yang lebih baik. Perkembangan itu diperoleh anak melalui proses mengalami dalam
belajar.
Menurut para
ahli perkembangan dilihat sebagai suatu proses perubahan yang mengarah kepada
kemajuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat psikis
yang baru. Menurut Chaplin ( 2002 ) perkembangan diartikan sebagai :
1) Perubahan yang
berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati,
2) Pertumbuhan,
3) Perubahan dalam bentuk dan
dalam integrasi dari bagian – bagian jasmaniah ke dalam bagian – bagian fungsional,
4) Kedewasaan atau kemunculan
pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari
Kesimpulannya, perkembangan adalah suatu proses perubahan
yang mengarah pada kemajuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan dan
sifat-sifat psikis yang baru.Perkembangan
tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar melainkan
di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus
menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan,
dan belajar. Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan
baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih
tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui
suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah
maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. Ini menunjukkan
bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis,
melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia
mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani
sebagai ciri-ciri memasuki jenjang kedewasaan. Demikian seterusnya,
perubahan-perubahan diri individu itu terus berlangsung tanpa henti meskipun
kemudian laju perkembangannya semakin hari semakin pelan, setelah ia mencapai
titik puncaknya. Ini berarti bahwa dalam konsep perkembangan juga tercakup
makna pembusukan seperti kematian.
v Pengertian Perkembangan
Emosional
Perkembangan kemampuan emosional
anak sangat penting bagi perkembangan anak usia dini karena pada perkembangan
ini akan terbentuk rasa percaya diri dan perkembangan kemandirian dalam
dirinya.
Proses emosional adlah perubahan
dalam hubunganb anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan
dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan
anak perempuan, dan perasaan gembira saat mendapatkan nilai-nilai yang baik,
semua itu mencerminkan proses perkembangan emosional.
B.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK SD
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah
dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada
pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua
masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa
kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak usia sekolah ini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang
bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan
atau melakukan sesuatu secara langsung.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan
emosional anak Sekolah Dasar :
1)
Keadaan
Individu Sendiri
Keadaan individu seperti usia,keadaan fisik,dan
intelegensi dapat memengaruhi perkembangan emosi anak tersebut. Oleh karena
itulah setiap individu mempunyai taraf pengendalian emosi yang
berbeda-beda.Sebagai misal seorang anak memiliki kekurangan seperti cacat tubuh
dan sebagainya, hal ini akan menyebabkan si anak merasa rendah diri, mudah
tersinggung bahkan kadang gal ini akan memengaruhi tingkah laku si anak
tersebut.
2)
Lingkungan
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
perkembangan emosi anak-anak usia presekolah. Bahkan secara lebih khusus,
keluarga dapat menjadi pengendali emosi pada tahap awal perkembangan anak. Jika
emosi anak tumbuh dengan baik melalui pembelajaran yang baik dalam keluarganya
maka dalam lingkungan berikutnya anak akan tumbuh dengan baik pula, anak dapat
belajar dengan cara-cara yang dapat diterima oleh lingkungan barunya itu. Namun
sebaliknya, jika pertumbuhan dan belajar anak tidak memadai maka penyesuaian
berikutnya juga akan terhambat bahkan mungkin mendapat beberapa gangguan.
3)
Lingkungan
Sekitar
Kondisi lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh
terhadap perkembangan emosi anak. Anak yang berada dalam lingkungan yang kurang
baik akan menyebabkan terganggunya perkembangan emosinya. Berbagai stimulus
dari lingkungan sekitarnya akan dapat memicu anak dalam berekspresi.
4)
Lingkungan
Sekolah
Sekolah mempunyai tugas membantu anak-anak dalam
perkembangan emosi dan kepribadiannya dalam suatu kesatuan. Orang terdekat anak
di lingkungan sekolah adalah guru dan teman. Kebanyakan anak cenderung meniru
apa yang dilakukan oleh guru dan teman-temannya.
5) Pola asuh orang tua
Orang tua dalam mengasuh anaknya menggunakan pola asuh
yang bervariasi antara satu dengan yang lain. Ada yang cenderung otoriter, ada
yang demokratis, memanjakan anak, dan ada pula yang penuh dengan cinta kasih.
Perbedaan pola asuh ini dapat menimbulkan perbedaan perkembangan emosi pula.
6) Pengalaman traumatik
Kejadian – kejadian yang pernah dialami peserta didik,
khususnya kejadian yang tidak mengenakkan dapat menimbulkan rasa takut,
gelisah, bahkan traumatis bagi peserta didik.
7) Temperamen
Temperamen merupakan taraf emosi yang dimiliki oleh
peserta didik sejak lahir. Merupakan bawaan dari sifat genetik individu.
8) Perbedaan jenis kelamin
Taraf emosional antara laki-laki dan perempuan berbeda,
ini karena pengaruh hormon mereka. Perempuan biasanya taraf emosinya lebih
rendah dari laki-laki, namun jika seorang perempuan telah mengalami kejadian
atau sakit hati yang luar biasa, mereka cenderung susah untuk melupakan kejadian
itu dan hanya dipendam di dalam hati mereka.
9) Usia
Perkembangan emosi sejalan dengan perkembangan usianya.
Hal ini karena emosi seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan kematangan
fisiologis seseorang. Jika usia semakin tua maka taraf emosi cenderung brkurang
karena taraf hormonal yang ada di dalam tubuh kita juga semakin menurun.
D.
PERAN GURU
DAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK SEKOLAH DASAR
v
Peran Orang
Tua
Ikatan batin dan kasih sayang antara orang tua
dan anak berperan penting dalam perkembangan emosi dan mental anak. Kehidupan
keluarga merupakan sekolah pertama untuk mempelajari emosi. Selain itu orang
tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik atau mengasuh anak-anaknya agar
menjadi dewasa, berkelakuan baik, memahami nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat dan memiliki wawasan yang luas.
v
Peran Guru
Guru dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada
anak didik agar dapat mengembangkan emosinya ke hal-hal yang positif,
cara-caranya antara lain :
a.
Kemampuan
untuk mengenali emosi diri
Untuk membantu mengenali emosi anakdapat dilakukan dengan
cara mengajarkan anak untuk memahami perasaan – perasaan yang dialaminya. Guru dapat mengajak anak untuk berdiskusi
tentang berbagai emosi yang dirasakan berdasarkan pengalamannya. Misalnya mengarahkan
emosi marah anak dengan kegiatan bermain
b.
Kemampuan
untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat
Anak dibiasakan untuk berpikir realistis sehingga anak
dapat menanggapi suatu kejadian dengan perilaku yang tepat. Anak diajak untuk
meredakan emosi marah atau kecewa mereka dengan suatu kegiatan yang positif
seperti menggambar.
c.
Kemampuan
untuk memotivasi diri
Pengembangan kemampuan memotivasi diri didorong oleh
kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, guru diharapkan
tidak mengabaikan kemampuan anak untuk belajar banyak dan menanamkan optimisme
pada anak.
d.
Kemampuan
memahami perasaan orang lain
untuk mengembangkan ketrampilan anak dalam memahami perasaan orang lain maka upaya pengembangan empati dan kepedulian terhadap orang lain menjadi sangat penting. Anak sebaiknya mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata untuk erasakan perasaan tersebut.
untuk mengembangkan ketrampilan anak dalam memahami perasaan orang lain maka upaya pengembangan empati dan kepedulian terhadap orang lain menjadi sangat penting. Anak sebaiknya mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata untuk erasakan perasaan tersebut.
E.
CARA
MENGONTROL EMOSI ANAK SEKOLAH DASAR
Emosi dapat menimbulkan hal positif dan negatif di dalam
kehidupan seseorang untuk mencapai tujuan. Sebagai calon pendidik perku
memberikan bantuan dalam usia tersebut menjadi dasar bagi perkembangan pribadi
anak usia Sekolah Dasar.
Berikut usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru untuk
mengontrol emosi anak :
a.
Berusaha
mengenal pribadi anak
Guru Sekolah Dasar merupakan guru kelas yang secara
otomatis akan bertemu dengan anak didiknya setiap hari. Hal ini akan
mempermudah guru dalam menyelami sifat dan karakter dari masing-masing
siswanya. Awal mulanya guru memahami sikap dan perilaku siswanya, kemudian
menyelami kemampuan berpikir, sifat, dan latar belakangnya.
b.
Cara
mengendalikan emosi takut pada anak
Yaitu, misalnya :
-
Menghargai
rasa takut anak dan memberikan rasa aman pada anak
-
Jangan
menjadikan rasa takut pada anak sebagai ancaman
-
Mengajari
anak secara bertahap mengenali dan menghilangkan rasa takutnya
-
Membacakan
buku cerita tentang anak-anak agar anak dapat mengatasi rasa takutnya
-
c.
Cara
mengendalikan emosi marah pada anak
Rasa marah pada anak biasanya disebabkan karena apa yang
diinginkan tidak tercapai, terganggu, atau yang mereka harapkan tidak sesuai
dengan keinginannya.
Cara mengatasi rasa marah tersebut,yaitu :
-
Menenangkan
si anak
-
Guru tidak
boleh ikut-ikutan marah
-
Mengajarkan
cara marah yang baik
-
Guru harus
tetap memegang kendali
d.
Cara
mengendalikan emosi gembira pada anak
-
Melibatkan
diri dengan permainan anak
-
Membiarkan
anak unjuk kemampuan
e.
Cara
mengendalikan emosi sedih pada anak
-
Mencari
sumber kesedihan anak
-
Mengalihkan
perhatian anak
-
Menggunakan
objek pengganti
-
Mengajarka
kepada anak untuk belajar tegar
f.
Cara
mengendalikan emosi cemburu pada anak
Rasa cemburu pada anak ini biasanya tibul apabila ia
merasa khawayir akan kehilangan kasih sayang dari orang terdekatnya. Di
sekolah, biasanya anak cemburu apabila perhatian gurunya pindah ke anak yang
lain. Sebagai guru , kita harus bisa memberikan pengertian kepada anak didik
kita bahwa guru menyayangi semua anak tanpa dibeda-bedakan. Selain itu guru
juga memberikan pengertian kepada anak itu bahwa yang perlu diperhatikan tidak
hanya satu orang saja namun juga seluruh murid.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari semua penjelasan diatas mengenai emosional maka dapat di simpulkan bahwa :
1.
Emosi pada
setiap individu anak Sekolah Dasar memiliki taraf perkembangan
emosional yang berbeda tergantung faktor-faktor yang memengaruhi
2.
Faktor yang
paling penting dalam perkembangan emosional anak usia Sekolah Dasar ialah
keluarga
3.
Guru memegang
peranan penting dalam menanamkan moral yang baik di lingkungan sekolah
4.
Perbedaan
usia, jenis kelamin, hormonal memengaruhi perkembangan emosional pada anak.
B.
SARAN
Bagi calon pendidik maupun pendidik, khususnya pendidik
di Sekolah Dasar hendaknya mempelajari dan memahami psikologi perkembangan
dalam ini khususnya mengenai perkembangan emosional pada anak. Agar dalam
mengajar dapat sekaligus menanamkan moral yang baik bagi anak. Selain itu juga
untuk mengetahui dan memahami cara dan usaha yang perlu dilakukan untuk
mengendalikan emosi anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
Soeparwoto,rulita,dkk.2003.psikologi perkembangan.: UPT MKK
Universitas Negeri Semarang
Prayitno elida.1992.psikologi perkembangan.depdikbud
aisyah, siti,dkk.2007. perkembangan dari mkonsep dasar
pengembangan anak usia dini.(modul 1-9). Jakarta universitas terbuka.
Departemen pendidikan nasional. 2001. Kamus besar bahasa
indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : balai pustaka.
Departemen pendidikan nasional.2001.menyiapkan masa depan
anak. Jakatta : grasindo
Nugraha, ali&rahmawati,yeni.2007.metode pengembangan
sosial emosional modul ( 1-12).jakarta : universitas terbuka
Surya, H.M.dkk.2004.kapita selekta kependidikan SD.
Jakarta:Universitas terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar