Selasa, 19 Maret 2013

psikologi perkembangan MEMAHAMI PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK SEKOLAH DASAR



MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
MEMAHAMI PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK SEKOLAH DASAR

DI SUSUN OLEH : 
IKA SEPTIANA WAHYUNINGRUM ( 1401412599 )
ROMBEL 1E

PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkah dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan Emosional pada Anak Sekolah Dasar untuk memenuhi tugas Psikologi Perkembangan.
Makalah ini selain untuk memenuhi tugas individu Psikologi Perkembangan juga dimaksudkan sebagai bahan bacaan bagi pembaca, khususnya calon guru SD agar dapat mengetahui dan memahami tahap – tahap perkembangan emosional anak Sekolah Dasar yang kemudian akan berguna pada saat mengajar di Sekolah Dasar.
Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca.




Desember 2012



Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Emosi,di dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar istilah tersebut. Tindakan seseorang senantiasa dipengaruhi oleh keadaan emosinya.Dan dalam situasi tertentu, kadang-kadang emosi jauh lebih berpengaruh dari fungsi jiwa yang lain. Emosi ini berkembang sejak manusia dilahirkan. Sikap emosi seseorang biasanya ditujukan pada sesuatu yang ada disekitarnya baik itu kehidupan di rumah, sekolah, ataupun masyarakat. Apabila seseorang kurang dapat mengontrol emosinya, kadang – kadang hal ini dapat menimbulkan tindakan – tindakan negatif.
Cara melampiaskan emosi masing-masing orang berbeda.Pada saat usia kanak-kanak cara melampiaskan emosi biasanya berupa tangisan. Dengan menangis anak menunjukkan adanya ketidakstabilan emosi, menangis dapat mengandung banyak arti, bisa berarti takut, sedih,marah, gelisah, lapar, dan lain – lain. Kebanyakan siswa Sekolah dasar masih belum bisa mengontrol emosinya sendiri, hal ini dapat menimbulkan tindakan – tindakan negatif dari si anak.
. Di Indonesia tidak sedikit kasus-kasus yang melibatkan anak-anak usia Sekolah Dasar, seperti kasus pencurian, pelecehan seksual, perkelahian bahkan kasus penusukan yang terjadi belakangan ini. Mengapa bisa terjadi hal seperti itu?
Sebagai calon pendidik, terutama pendidik Sekolah Dasar, dimana kita dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada anak, kita juga harus dapat memahami perkembangan – perkembangan yang terjadi pada anak didik. Seperti perkembangan mental, emosi, tingkah laku anak, dan lain – lain. Hal ini juga sebagai salah satu  upaya agar kasus – kasus seperti diatas tidak terjadi lagi pada anak Sekolah Dasar. Anak yang  mengalami hambatan perkembangan emosi, dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar, terutama gangguan emosi yang tida menyenangkan yang bersifat negatif seperti contoh kasus diatas.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1)      Apa itu perkembangan dan perkembangan emosional?
2)      Bagaimana karakteristik perkembangan emosional anak SD?
3)      Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi perkembangan emosional anak SD?
4)      Bagaimana peran guru dan orang tua dalam perkembangan emosional anak Sekolah Dasar?
5)      Bagaimana cara mengontrol emosional anak SD?


C.     TUJUAN :
1)      Mengetahui definisi perkembangan dan perkembangan emosional
2)      Mengetahui karakteristik perkembangan emosional anak SD
3)      Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan emosional anak SD
4)      Mengetahui peran guru dan orang tua dalam perkembangan emosional anak Sekolah Dasar
5)      Mengetahui cara mengontrol emosional anak SD.


BAB II
ISI

A.    DEFINISI PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL
v  Pengertian Perkembangan
Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang . Setiap anak Sekolah Dasar, sedang dalam perubahan. Baik dalam perubahan fisik,emosional, maupun mental ke arah yang lebih baik. Perkembangan itu diperoleh anak melalui proses mengalami dalam belajar.
Menurut para ahli perkembangan dilihat sebagai suatu proses perubahan yang mengarah kepada kemajuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat psikis yang baru. Menurut Chaplin ( 2002 ) perkembangan diartikan sebagai :
1)      Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati,
2)      Pertumbuhan,
3)      Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian – bagian jasmaniah ke dalam bagian – bagian  fungsional,
4)      Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari
Kesimpulannya, perkembangan adalah suatu proses perubahan yang mengarah pada kemajuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat psikis yang baru.Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani sebagai ciri-ciri memasuki jenjang kedewasaan. Demikian seterusnya, perubahan-perubahan diri individu itu terus berlangsung tanpa henti meskipun kemudian laju perkembangannya semakin hari semakin pelan, setelah ia mencapai titik puncaknya. Ini berarti bahwa dalam konsep perkembangan juga tercakup makna pembusukan seperti kematian.
v  Pengertian Perkembangan Emosional
Perkembangan kemampuan emosional anak sangat penting bagi perkembangan anak usia dini karena pada perkembangan ini akan terbentuk rasa percaya diri dan perkembangan kemandirian dalam dirinya.
Proses emosional adlah perubahan dalam hubunganb anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira saat mendapatkan nilai-nilai yang baik, semua itu mencerminkan proses perkembangan emosional.


B.     KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK SD
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.

C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan emosional anak Sekolah Dasar :
1)      Keadaan Individu Sendiri
Keadaan individu seperti usia,keadaan fisik,dan intelegensi dapat memengaruhi perkembangan emosi anak tersebut. Oleh karena itulah setiap individu mempunyai taraf pengendalian emosi yang berbeda-beda.Sebagai misal seorang anak memiliki kekurangan seperti cacat tubuh dan sebagainya, hal ini akan menyebabkan si anak merasa rendah diri, mudah tersinggung bahkan kadang gal ini akan memengaruhi tingkah laku si anak tersebut.

2)      Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan emosi anak-anak usia presekolah. Bahkan secara lebih khusus, keluarga dapat menjadi pengendali emosi pada tahap awal perkembangan anak. Jika emosi anak tumbuh dengan baik melalui pembelajaran yang baik dalam keluarganya maka dalam lingkungan berikutnya anak akan tumbuh dengan baik pula, anak dapat belajar dengan cara-cara yang dapat diterima oleh lingkungan barunya itu. Namun sebaliknya, jika pertumbuhan dan belajar anak tidak memadai maka penyesuaian berikutnya juga akan terhambat bahkan mungkin mendapat beberapa gangguan.
3)      Lingkungan Sekitar

Kondisi lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak. Anak yang berada dalam lingkungan yang kurang baik akan menyebabkan terganggunya perkembangan emosinya. Berbagai stimulus dari lingkungan sekitarnya akan dapat memicu anak dalam berekspresi.
4)      Lingkungan Sekolah

Sekolah mempunyai tugas membantu anak-anak dalam perkembangan emosi dan kepribadiannya dalam suatu kesatuan. Orang terdekat anak di lingkungan sekolah adalah guru dan teman. Kebanyakan anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh guru dan teman-temannya.
5)      Pola asuh orang tua
Orang tua dalam mengasuh anaknya menggunakan pola asuh yang bervariasi antara satu dengan yang lain. Ada yang cenderung otoriter, ada yang demokratis, memanjakan anak, dan ada pula yang penuh dengan cinta kasih. Perbedaan pola asuh ini dapat menimbulkan perbedaan perkembangan emosi pula.
6)      Pengalaman traumatik
Kejadian – kejadian yang pernah dialami peserta didik, khususnya kejadian yang tidak mengenakkan dapat menimbulkan rasa takut, gelisah, bahkan traumatis bagi peserta didik.
7)      Temperamen
Temperamen merupakan taraf emosi yang dimiliki oleh peserta didik sejak lahir. Merupakan bawaan dari sifat genetik individu.
8)      Perbedaan jenis kelamin
Taraf emosional antara laki-laki dan perempuan berbeda, ini karena pengaruh hormon mereka. Perempuan biasanya taraf emosinya lebih rendah dari laki-laki, namun jika seorang perempuan telah mengalami kejadian atau sakit hati yang luar biasa, mereka cenderung susah untuk melupakan kejadian itu dan hanya dipendam di dalam hati mereka.
9)      Usia
Perkembangan emosi sejalan dengan perkembangan usianya. Hal ini karena emosi seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang. Jika usia semakin tua maka taraf emosi cenderung brkurang karena taraf hormonal yang ada di dalam tubuh kita juga semakin menurun.


D.    PERAN GURU DAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK SEKOLAH DASAR

v  Peran Orang Tua
Ikatan batin dan kasih sayang antara orang tua dan anak berperan penting dalam perkembangan emosi dan mental anak. Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama untuk mempelajari emosi. Selain itu orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik atau mengasuh anak-anaknya agar menjadi dewasa, berkelakuan baik, memahami nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dan memiliki wawasan yang luas.
v  Peran Guru
Guru dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anak didik agar dapat mengembangkan emosinya ke hal-hal yang positif, cara-caranya antara lain :
a.       Kemampuan untuk mengenali emosi diri
Untuk membantu mengenali emosi anakdapat dilakukan dengan cara mengajarkan anak untuk memahami perasaan – perasaan yang dialaminya.  Guru dapat mengajak anak untuk berdiskusi tentang berbagai emosi yang dirasakan berdasarkan pengalamannya. Misalnya mengarahkan emosi marah anak dengan kegiatan bermain
b.      Kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat
Anak dibiasakan untuk berpikir realistis sehingga anak dapat menanggapi suatu kejadian dengan perilaku yang tepat. Anak diajak untuk meredakan emosi marah atau kecewa mereka dengan suatu kegiatan yang positif seperti menggambar.
c.       Kemampuan untuk memotivasi diri
Pengembangan kemampuan memotivasi diri didorong oleh kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, guru diharapkan tidak mengabaikan kemampuan anak untuk belajar banyak dan menanamkan optimisme pada anak.
d.      Kemampuan memahami perasaan orang lain
untuk mengembangkan ketrampilan anak dalam memahami perasaan orang lain maka upaya pengembangan empati dan kepedulian terhadap orang lain menjadi sangat penting. Anak sebaiknya mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata untuk  erasakan perasaan tersebut.
E.     CARA MENGONTROL EMOSI ANAK SEKOLAH DASAR
Emosi dapat menimbulkan hal positif dan negatif di dalam kehidupan seseorang untuk mencapai tujuan. Sebagai calon pendidik perku memberikan bantuan dalam usia tersebut menjadi dasar bagi perkembangan pribadi anak usia Sekolah Dasar.
Berikut usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru untuk mengontrol emosi anak :
a.       Berusaha mengenal pribadi anak
Guru Sekolah Dasar merupakan guru kelas yang secara otomatis akan bertemu dengan anak didiknya setiap hari. Hal ini akan mempermudah guru dalam menyelami sifat dan karakter dari masing-masing siswanya. Awal mulanya guru memahami sikap dan perilaku siswanya, kemudian menyelami kemampuan berpikir, sifat, dan latar belakangnya.

b.      Cara mengendalikan emosi takut pada anak
Yaitu, misalnya :
-          Menghargai rasa takut anak dan memberikan rasa aman pada anak
-          Jangan menjadikan rasa takut pada anak sebagai ancaman
-          Mengajari anak secara bertahap mengenali dan menghilangkan rasa takutnya
-          Membacakan buku cerita tentang anak-anak agar anak dapat mengatasi rasa takutnya
-           

c.       Cara mengendalikan emosi marah pada anak
Rasa marah pada anak biasanya disebabkan karena apa yang diinginkan tidak tercapai, terganggu, atau yang mereka harapkan tidak sesuai dengan keinginannya.
Cara mengatasi rasa marah tersebut,yaitu :
-          Menenangkan si anak
-          Guru tidak boleh ikut-ikutan marah
-          Mengajarkan cara marah yang baik
-          Guru harus tetap memegang kendali
d.      Cara mengendalikan emosi gembira pada anak
-          Melibatkan diri dengan permainan anak
-          Membiarkan anak unjuk kemampuan
e.       Cara mengendalikan emosi sedih pada anak
-          Mencari sumber kesedihan anak
-          Mengalihkan perhatian anak
-          Menggunakan objek pengganti
-          Mengajarka kepada anak untuk belajar tegar
f.       Cara mengendalikan emosi cemburu pada anak
Rasa cemburu pada anak ini biasanya tibul apabila ia merasa khawayir akan kehilangan kasih sayang dari orang terdekatnya. Di sekolah, biasanya anak cemburu apabila perhatian gurunya pindah ke anak yang lain. Sebagai guru , kita harus bisa memberikan pengertian kepada anak didik kita bahwa guru menyayangi semua anak tanpa dibeda-bedakan. Selain itu guru juga memberikan pengertian kepada anak itu bahwa yang perlu diperhatikan tidak hanya satu orang saja namun juga seluruh murid.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari semua penjelasan diatas mengenai emosional maka dapat di simpulkan bahwa :
1.      Emosi pada setiap individu anak Sekolah Dasar memiliki taraf perkembangan emosional yang berbeda tergantung faktor-faktor yang memengaruhi
2.      Faktor yang paling penting dalam perkembangan emosional anak usia Sekolah Dasar ialah keluarga
3.      Guru memegang peranan penting dalam menanamkan moral yang baik di lingkungan sekolah
4.      Perbedaan usia, jenis kelamin, hormonal memengaruhi perkembangan emosional pada anak.
B.     SARAN
Bagi calon pendidik maupun pendidik, khususnya pendidik di Sekolah Dasar hendaknya mempelajari dan memahami psikologi perkembangan dalam ini khususnya mengenai perkembangan emosional pada anak. Agar dalam mengajar dapat sekaligus menanamkan moral yang baik bagi anak. Selain itu juga untuk mengetahui dan memahami cara dan usaha yang perlu dilakukan untuk mengendalikan emosi anak didik.

DAFTAR PUSTAKA

Soeparwoto,rulita,dkk.2003.psikologi perkembangan.: UPT MKK Universitas Negeri Semarang

Prayitno elida.1992.psikologi perkembangan.depdikbud

                   


aisyah, siti,dkk.2007. perkembangan dari mkonsep dasar pengembangan anak usia dini.(modul 1-9). Jakarta  universitas terbuka.

Departemen pendidikan nasional. 2001. Kamus besar bahasa indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : balai pustaka.
Departemen pendidikan nasional.2001.menyiapkan masa depan anak. Jakatta : grasindo
Nugraha, ali&rahmawati,yeni.2007.metode pengembangan sosial emosional modul ( 1-12).jakarta : universitas terbuka
Surya, H.M.dkk.2004.kapita selekta kependidikan SD. Jakarta:Universitas terbuka



Tidak ada komentar: