BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang terdidik siswa dituntut
mempunyai keterampilan membaca yang baik, benar, tepat, dan cepat dari berbagai
literatur berbagai bidang studi sesuai dengan karater masing-masing. Kemampuan membaca yang baik,
benar, tepat, dan cepat tetap amat diperlukan, bahkan semakin penting.
Sayangnya, masih sedikit siswa yang menyadari kekuarangan dan kelemahan
kemampuan membacanya. Masih banyak siswa yang membaca buku dengan melakukan
kebiasaan yang kurang mendukung meningkatkan kecepatan membacanya, misalnya
membaca dengan bersuara, menggerakan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari atau alat tulis,
menggerakan kepala-mata ke
kiri dan ke kanan.
Dalam
keadaan kemajuan zaman seperti sekarang yang diperlukan adalah kemampuan
menyiasati sarana dan keadaan dengan melakukan langkah yang tepat, jitu, dan
efektif sehingga siswa dapat memanfaatkan informasi serta mengoptimalisasi talenta yang dimilikinya
dengan baik dan tepat demi masa depan hidup dan kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian dari membaca?
2. Hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan keterampilan
membaca?
3. Apa saja jenis-jenis membaca?
4. Bagaimana cara meningkatkan minat baca pada siswa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah “ Keterampilan Membaca” adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari membaca, cara
meningkatkan membaca, jenis-jenis membaca, dan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan minat baca pada siswa.
2.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Membaca
Tampubulon
(1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya
membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf – huruf. Sedangkan
menurut Poerwodarminto (1976)
membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin
mengetahui isinya. Menurut Tarigan,
membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan
(1983).
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian membaca
adalah proses pengucapan tulisan untukmendapatkan isi yang terkandung di
dalamnya. Proses pengucapan tulisan dapat dilakukan secara sempurna maupun
tidak sempurna.
B.
Tingkat
Keterampilan Membaca
Dilihat
dari tingkat pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca dapat dibedakan
menjadi :
·
Tingkat
keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills).
Keterampilan ini
meliputi aspek :
a. Pengenalan
bentuk huruf.
b. Pengenalan
unsur – unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat, dan
lain – lain).
c. Pengenalan
korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi.
·
Tingkat
keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills).
Keterampilan ini
meliputi :
a. Memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal. retorika).
b. Memahami
signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c. Evaluasi,
isi, dan bentuk.
C.
Jenis
– jenis Membaca
Berikut ini
adalah jenis – jenis membaca, yaitu :
1.
Membaca permulaan membaca teknik(kelas rendah)
2.
Membaca lanjut
membaca dalam hati(kelas tinggi)
Membaca permulaan adalah membaca dengan
tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar (tujuan utama) sedangkan memperoleh
informasi merupakan tujuan kedua.
Membaca permulaan di berikan pada kelas
I dan II SD, sedangkan membaca teknik diberikan pada kelas III sampai kelas VI
SD.
Sasaran
membaca permulaan:
1. Siswa
dapat melafalkan huruf – huruf yang terbentuk dalam susunan kata, frasa, atau
kalimat dengan lancar.
2. Siswa
dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
3. Siswa
dapat membaca dengan kecepatan yang konstan, dapat berkonsentrasi, memiliki
volume suara yang ajeg.
4. Siswa
dapat memahami isinya.
5. Menguasai
tanda baca.
Membaca
lanjut adalah ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila si pembaca
telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi
dasar membaca lanjut.
Sasaran membaca
lanjut:
1. Pembaca
memahami isi bacaan.
2. Pembaca
dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi.
3. Pembaca
dapat membaca tanpa suara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa alat bantu jari atau
pensil, tanpa mengeja dalam hati.
► Pengajaran membaca lanjut / membaca
dalam hati di SD meliputi:
a. Membaca
dalam hati
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam membaca dalam hati:
1. Bacaan
dilaksanakan tanpa komat-kamit.
2. Bacaan
dilaksanakan tanpa menggerakkan kapala.
3. Jangan
memikirkan bacaan terlalu lama.
4. Pemahaman
isi bacaan dilakukan dalam hati
5. Pembaca
berkonsentrasi penuh.
b. Membaca
bahasa
Tujuan membaca
bahasa adalah agar para siswa semakin bertambah pengetahuannya tenyang
seluk-beluk bahasa Indonesia. Tujuan tersebut dapat diperinci menjadi :
1. Bertambah
wawasan tentang bahasa Indonesia.
2. Pengetahuan
yang menyangkut kata bentukan (morfologi).
3. Pengetahuan
yang menyangkut kalimat bahasa Indonesia.
4. Pengetahuan
yang menyangkut tata tulis bahasa Indonesia.
5. Dapat
menganalisis bahasa Indonesia.
c. Membaca
pustaka
Membaca pustaka
adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan maksud untuk memperkaya siswa
tentang pengetahuan yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran disekolah.
d. Membaca
cepat
Tujuannya adalah
agar siswa dalam waktu relatif singkat dapat membaca secara lancar dan dapat
memahami isinya secara cepat dan cermat.
Hal – hal yang
memnghambat kegiatan membaca cepat antara lain :
1. Membaca
dengan vokalisasi.
2. Membaca
semi vokalisasi.
3. Membaca
dengan menggunakan alat.
4. Membaca
dengan mulut yang bergerak.
5. Membaca
dengan menggerakkan kepala.
6. Membaca
kata demi kata.
7. Membaca
regresif.
e. Membaca
indah
Membaca indah
atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuan membaca
indah adalah memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi, dan
gerak-garik mimik, serta gerakan badan. Bahan membaca indah adalah karya satra,
dapat berupa puisi, prosa dan drama.
►
Perbedaan membaca permulaan / teknik dengan membaca lanjut:
Membaca
Permulaan
|
Membaca
Lanjut
|
Diberikan di
kelas I dan II SD berupa ketrampilan melafalkan huruf.
|
Diberikan di kelas
III ke atas setelah anak didik memiliki kemampuan membaca permulaan.
|
Organ kita
yang aktif adalah mata, mulut, telinga, dan otak.
|
Organ yang aktif
adalah mata dan otak.
|
Membaca
permulaan dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain yang menyimak
|
Membaca lanjut hanya
untuk kepentingan sendiri.
|
D. Daya
Baca
Daya baca adalah
kemampuan seseorang untuk bisa membaca apa yang tersirat dan tersurat.
Membaca bukan hanya membaca aksara tetapi mampu memaknai dan mengerti setiap
kata itu dengan baik. Sehingga kata itu tidak lagi dipandang lewat satu sisi
pandang tertentu saja mengingat kata sifatnya sangatlah ambigu.
Diperlukan sekali pola pikir dan cara pandang yang objektif dan kejiwaan yang
sehat untuk bisa memiliki daya baca yang memadai.
E.
Teknik Membaca
Dalam melakukan
kegiatan membaca, kita perlu mengetahui berbagai teknik membaca agar dapat
membaca secara efisien. Efisiensi membaca akan lebih baik, jika informasi yang
dibutuhkan sudah dapat ditentukan lebih dahulu.Ada beberapa teknik membaca
untuk dapat menemukan informasi fokus dengan efisien, di antaranya: (Tampubolon
dalam Farida Rahim, 2005)
- baca-pilih (selecting)
- baca-lompat (skipping)
- baca-layap (skimming)
- baca-tatap (scanning)
Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi
umum atau bagian suatu bacaan. (Farida Rahim, 2005).
Membaca layap
dibutuhkan untuk mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan
pola organisasi paragraf, dan menemukan gagasan umum dengan cepat (Mikulecky
& Jeffries dalam Farida Rahim, 2005).
Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca
sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampaui banyak
kata. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim, 2005), membaca
memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca. Teknik membaca ini berguna
untuk mencari beberapa informasi secepat mungkin. Biasanya kita membaca kata
per kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih teknik membaca
memindai, seseorang bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara
yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan.
Jika untuk keperluan untuk membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli
hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya. Membaca memindai umumnya
digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku teks, iklan
dalam surat kabar, dan kamus.
Baca-pilih (selecting) dilakukan dengan cara memilih
bahan/bagian bacaan yang dianggap relevan dengan kebutuhan pembacanya.
Baca-lompat (skipping) dipakai untuk menemukan bagian
bacaan relevan dengan kebutuhan pembacanya, dilakukan dengan cara melompati
bagian-bagian yang tidak diperlukan.
F. Upaya
Meningkatkan Minat Baca Pada Siswa
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak
antara lain dilakukan dengan cara :
1. Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta
didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di
perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran guru sebagai pendidik
dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang
relevan memberi tugas kepada peserta didik sebagaimana contoh berikut ini. Dua minggu lamanya
siswa-siswa kelas I di salah satu SMA di Bandung diberi waktu untuk mengerjakan
tugas membuat karya tulis berupa autobiografi oleh guru mata pelajaran sejarah.
Kurun waktu penulisan autobiografi dibatasi mulai SD kelas enam (VI) sampai SMA
kelas satu (X). Siswa diminta menulis riwayat hidupnya dalam keluarga, sekolah
dan masyarakat. Tulisannya mencakup kesenangan, kenangan, prestasi, dan
aktivitas lainnya yang dirasakan sangat penting dalam perjalanan hidupnya. Pada
kesempatan lain, siswa-siswa tersebut yang saat ini duduk di kelas dua (XI)
mendapat tugas untuk mengunjungi pameran "Makna di Balik Peristiwa Sejarah
Perjuangan Bangsa" di Museum Sri Baduga. Setelah itu siswa ditugaskan
membuat laporan (analisis).
Kedua macam tugas di atas adalah contoh model pembelajaran dari mata
pelajaran sejarah versi Kurikulum 2004, yang disebut juga Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Bentuk tugas pertama merupakan penerapan dari materi pokok
"Dasar-dasar penelitian sejarah".Siswa diharapkan mendapat pengalaman
belajar menerapkan langkah-langkah penelitian sejarah sederhana (heuristik,
verifikasi/kritik, interpretasi, dan historiografi), dan kecakapan akademik
berupa kecakapan mengumpulkan/menggali informasi, mengkaji/mengolah informasi,
dan menghubungkan variabel-variabel komunikasi tertulis. Tugas kedua merupakan
penerapan dari materi pokok "Proses muncul dan berkembangnya pergerakan
nasional Indonesia" dan "Keragaman ideologi serta dampaknya terhadap
pergerakan kebangsaan Indonesia". Siswa diharapkan dapat menganalisis
ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya
terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia. Sedangkan
kecapakan hidup yang diharapkan dari siswa adalah muncul kesadaran akan
eksistensi diri, potensi diri, kecakapan menghubungkan variabel dan merumuskan
hipotesis.
2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh
daya beli masyarakat. Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga
buku-buku saat ini relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku
dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi
tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku akan menjadi
meningkatkan secara bertahap.
3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.
4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak. Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan di rumah, seperti majalah, koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam bukunya “Mengajar Bayi Anda Membaca” menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki “rasa ingin tahu” yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku.
6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
7. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut ini.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Membaca
adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di
dalamnya.
b. Tingkat
keterampilan membaca meliputi :
·
Tingkat keterampilan
membaca yang bersifat mekanik (mechanical
skills).
·
Tingkat keterampilan
membaca yang bersifat pemahaman (comprehension
skills).
c. Jenis
– jenis membaca dapat dibedakan menjadi :
·
Membaca permulaan membaca teknik (kelas rendah).
·
Membaca lanjut
membaca dalam hati (kelas tinggi).
DAFTAR PUSTAKA
-
Safriandi.2009.Teknik
Membaca.http://nahulinguistik.wordpress.com/2009/11/04/teknik-membaca/(5 April 2011)
-
Pencilbooks.2008.Teknik
Membaca.http://pencilbooks.wordpress.com/2008/12/22/teknik-membaca/(5 April 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar