Rabu, 10 April 2013

Keterampilan Membaca


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai seorang terdidik siswa dituntut mempunyai keterampilan membaca yang baik, benar, tepat, dan cepat dari berbagai literatur berbagai bidang studi sesuai dengan karater masing-masing. Kemampuan membaca yang baik, benar, tepat, dan cepat tetap amat diperlukan, bahkan semakin penting. Sayangnya, masih sedikit siswa yang menyadari kekuarangan dan kelemahan kemampuan membacanya. Masih banyak siswa yang membaca buku dengan melakukan kebiasaan yang kurang mendukung meningkatkan kecepatan membacanya, misalnya membaca dengan bersuara, menggerakan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari atau alat tulis, menggerakan kepala-mata ke kiri dan ke kanan.
Dalam keadaan kemajuan zaman seperti sekarang yang diperlukan adalah kemampuan menyiasati sarana dan keadaan dengan melakukan langkah yang tepat, jitu, dan efektif sehingga siswa dapat memanfaatkan informasi serta mengoptimalisasi talenta yang dimilikinya dengan baik dan tepat demi masa depan hidup dan kehidupan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa pengertian dari membaca?
2.      Hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan keterampilan membaca?
3.      Apa saja jenis-jenis membaca?
4.      Bagaimana cara meningkatkan minat baca pada siswa?

C.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah “ Keterampilan Membaca” adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari membaca, cara meningkatkan membaca, jenis-jenis membaca, dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca pada siswa.
2.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia.                 


                BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Membaca
Tampubulon (1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf – huruf. Sedangkan menurut Poerwodarminto (1976) membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Menurut Tarigan, membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan (1983).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian  membaca adalah proses pengucapan tulisan untukmendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Proses pengucapan tulisan dapat dilakukan secara sempurna maupun tidak sempurna.
B.     Tingkat Keterampilan Membaca
Dilihat dari tingkat pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca dapat dibedakan menjadi :
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills).
Keterampilan ini meliputi aspek :
a.       Pengenalan bentuk huruf.
b.      Pengenalan unsur – unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat, dan lain – lain).
c.       Pengenalan korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi.
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills).
Keterampilan ini meliputi :
a.       Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal. retorika).
b.      Memahami signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c.       Evaluasi, isi, dan bentuk.

C.    Jenis – jenis Membaca
Berikut ini adalah jenis – jenis membaca, yaitu :
1.    Membaca permulaan        membaca teknik(kelas rendah)
2.    Membaca lanjut        membaca dalam hati(kelas tinggi)
Membaca permulaan adalah membaca dengan tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar (tujuan utama) sedangkan memperoleh informasi merupakan tujuan kedua.
Membaca permulaan di berikan pada kelas I dan II SD, sedangkan membaca teknik diberikan pada kelas III sampai kelas VI SD.
Sasaran membaca permulaan:
1.    Siswa dapat melafalkan huruf – huruf yang terbentuk dalam susunan kata, frasa, atau kalimat dengan lancar.
2.    Siswa dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
3.    Siswa dapat membaca dengan kecepatan yang konstan, dapat berkonsentrasi, memiliki volume suara yang ajeg.
4.    Siswa dapat memahami isinya.
5.    Menguasai tanda baca.
Membaca lanjut adalah ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila si pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut.
Sasaran membaca lanjut:
1.    Pembaca memahami isi bacaan.
2.    Pembaca dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi.
3.    Pembaca dapat membaca tanpa suara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa alat bantu jari atau pensil, tanpa mengeja dalam hati.
► Pengajaran membaca lanjut / membaca dalam hati di SD meliputi:
a.       Membaca dalam hati
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca dalam hati:
1.      Bacaan dilaksanakan tanpa komat-kamit.
2.      Bacaan dilaksanakan tanpa menggerakkan kapala.
3.      Jangan memikirkan bacaan terlalu lama.
4.      Pemahaman isi bacaan dilakukan dalam hati
5.      Pembaca berkonsentrasi penuh.
b.      Membaca bahasa
Tujuan membaca bahasa adalah agar para siswa semakin bertambah pengetahuannya tenyang seluk-beluk bahasa Indonesia. Tujuan tersebut dapat diperinci menjadi :
1.      Bertambah wawasan tentang bahasa Indonesia.
2.      Pengetahuan yang menyangkut kata bentukan (morfologi).
3.      Pengetahuan yang menyangkut kalimat bahasa Indonesia.
4.      Pengetahuan yang menyangkut tata tulis bahasa Indonesia.
5.      Dapat menganalisis bahasa Indonesia.

c.       Membaca pustaka
Membaca pustaka adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan maksud untuk memperkaya siswa tentang pengetahuan yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran disekolah.
d.      Membaca cepat
Tujuannya adalah agar siswa dalam waktu relatif singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara cepat dan cermat.
Hal – hal yang memnghambat kegiatan membaca cepat antara lain :
1.      Membaca dengan vokalisasi.
2.      Membaca semi vokalisasi.
3.      Membaca dengan menggunakan alat.
4.      Membaca dengan mulut yang bergerak.
5.      Membaca dengan menggerakkan kepala.
6.      Membaca kata demi kata.
7.      Membaca regresif.
e.       Membaca indah
Membaca indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuan membaca indah adalah memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi, dan gerak-garik mimik, serta gerakan badan. Bahan membaca indah adalah karya satra, dapat berupa puisi, prosa dan drama.
► Perbedaan membaca permulaan / teknik dengan membaca lanjut:
Membaca Permulaan
Membaca Lanjut
Diberikan di kelas I dan II SD berupa ketrampilan melafalkan huruf.
Diberikan di kelas III ke atas setelah anak didik memiliki kemampuan membaca permulaan.
Organ kita yang aktif adalah mata, mulut, telinga, dan otak.
Organ yang aktif adalah mata dan otak.
Membaca permulaan dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain yang menyimak
Membaca lanjut hanya untuk kepentingan sendiri.


D.    Daya Baca
Daya baca adalah kemampuan seseorang  untuk bisa membaca apa yang tersirat dan tersurat. Membaca bukan hanya membaca aksara tetapi mampu memaknai dan mengerti setiap kata itu dengan baik. Sehingga kata itu tidak lagi dipandang lewat satu sisi pandang tertentu saja mengingat kata sifatnya sangatlah ambigu. Diperlukan sekali pola pikir dan cara pandang yang objektif dan kejiwaan yang sehat untuk bisa memiliki daya baca yang memadai.

E.     Teknik Membaca
Dalam melakukan kegiatan membaca, kita perlu mengetahui berbagai teknik membaca agar dapat membaca secara efisien. Efisiensi membaca akan lebih baik, jika informasi yang dibutuhkan sudah dapat ditentukan lebih dahulu.Ada beberapa teknik membaca untuk dapat menemukan informasi fokus dengan efisien, di antaranya: (Tampubolon dalam Farida Rahim, 2005)
  1. baca-pilih (selecting)
  2. baca-lompat (skipping)
  3. baca-layap (skimming)
  4. baca-tatap (scanning)
Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan. (Farida Rahim, 2005).
 Membaca layap dibutuhkan untuk mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan pola organisasi paragraf, dan menemukan gagasan umum dengan cepat (Mikulecky & Jeffries dalam Farida Rahim, 2005).
Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampaui banyak kata. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim, 2005), membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca. Teknik membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat mungkin. Biasanya kita membaca kata per kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih teknik membaca memindai, seseorang bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika untuk keperluan untuk membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya. Membaca memindai umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku teks, iklan dalam surat kabar, dan kamus.
Baca-pilih (selecting) dilakukan dengan cara memilih bahan/bagian bacaan yang dianggap relevan dengan kebutuhan pembacanya.
Baca-lompat (skipping) dipakai untuk menemukan bagian bacaan relevan dengan kebutuhan pembacanya, dilakukan dengan cara melompati bagian-bagian yang tidak diperlukan.

F.     Upaya Meningkatkan Minat Baca Pada Siswa
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak antara lain dilakukan dengan cara :
1. Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didik sebagaimana contoh berikut ini. Dua minggu lamanya siswa-siswa kelas I di salah satu SMA di Bandung diberi waktu untuk mengerjakan tugas membuat karya tulis berupa autobiografi oleh guru mata pelajaran sejarah. Kurun waktu penulisan autobiografi dibatasi mulai SD kelas enam (VI) sampai SMA kelas satu (X). Siswa diminta menulis riwayat hidupnya dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Tulisannya mencakup kesenangan, kenangan, prestasi, dan aktivitas lainnya yang dirasakan sangat penting dalam perjalanan hidupnya. Pada kesempatan lain, siswa-siswa tersebut yang saat ini duduk di kelas dua (XI) mendapat tugas untuk mengunjungi pameran "Makna di Balik Peristiwa Sejarah Perjuangan Bangsa" di Museum Sri Baduga. Setelah itu siswa ditugaskan membuat laporan (analisis).
Kedua macam tugas di atas adalah contoh model pembelajaran dari mata pelajaran sejarah versi Kurikulum 2004, yang disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bentuk tugas pertama merupakan penerapan dari materi pokok "Dasar-dasar penelitian sejarah".Siswa diharapkan mendapat pengalaman belajar menerapkan langkah-langkah penelitian sejarah sederhana (heuristik, verifikasi/kritik, interpretasi, dan historiografi), dan kecakapan akademik berupa kecakapan mengumpulkan/menggali informasi, mengkaji/mengolah informasi, dan menghubungkan variabel-variabel komunikasi tertulis. Tugas kedua merupakan penerapan dari materi pokok "Proses muncul dan berkembangnya pergerakan nasional Indonesia" dan "Keragaman ideologi serta dampaknya terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia". Siswa diharapkan dapat menganalisis ideologi-ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia. Sedangkan kecapakan hidup yang diharapkan dari siswa adalah muncul kesadaran akan eksistensi diri, potensi diri, kecakapan menghubungkan variabel dan merumuskan hipotesis.


2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat. Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga buku-buku saat ini relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku akan menjadi meningkatkan secara bertahap.

3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak. Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan di rumah, seperti majalah, koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam bukunya “Mengajar Bayi Anda Membaca” menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki “rasa ingin tahu” yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku.

6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah.
Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.

7. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut ini.

BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a.       Membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya.
b.      Tingkat keterampilan membaca meliputi :
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills).
·         Tingkat keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills).
c.       Jenis – jenis membaca dapat dibedakan menjadi :
·           Membaca permulaan        membaca teknik (kelas rendah).
·           Membaca lanjut        membaca dalam hati (kelas tinggi).


DAFTAR PUSTAKA

-          Safriandi.2009.Teknik Membaca.http://nahulinguistik.wordpress.com/2009/11/04/teknik-membaca/(5 April 2011)
-          Pencilbooks.2008.Teknik Membaca.http://pencilbooks.wordpress.com/2008/12/22/teknik-membaca/(5 April 2011)
-          HAND Out Keterampilan Berbahasa Indonesia oleh Suwandi

Tidak ada komentar: